6:09 PM

KOMODITAS PERUM PERHUTANI UNIT 1 JAWA TENGAH

Perhatian Meneg BUMN Dahlan Iskan kepada Petani Temulawak
      MAJALAH BINA – Tanaman Temulawak sebagai bahan baku industri jamu menjadi perhatian Meneg BUMN, Dahlan Iskan. Komoditas temulawak selama ini sudah dikembangkan di Perum Perhutani untuk pemberdayaan masyarakat Desa Hutan. Namun setelah sekian tahun berjalan tampaknya belum bisa memberikan pendapatan yang maksimal bagi petani penggarap (LMDH). Hal tersebut disebabkan beberapa kendala yang masih belum bisa didapatkan titi temu. Untuk itu Menteri dalam kunjungan kerjanya di Jawa Tengah 4 Januari 2012 melakukan dialog langsung dengan para petani (LMDH) yang menggarap komoditas itu di KPH Randublaung. Menteri melakukan dialog dengan LMDH di posko petak 45 RPH Soka BKPH Kedung Jambu. Tanaman Temulawak yang dikembangkan di petak itu seluas 5 ha sejak lima tahun lalu. Meski LMDH selaku penggarap sudah bisa mendapatkan keuntungan lumayan dari tanaman empon-empon temulawak tersebut, tapi sampai saat ini juga masih ditemui kendala. Terutama dalam hal pemasaran yang harganya masih dipermainkan. Harganya masih naik turun, hanya pada kisaran Rp 5 – 6 ribu per kilo kering. Parah lagi dalam kondisi basah yang hanya dihargai Rp 1000 atau bahkan malah hanya Rp 500 – 600 saja per kilonya. Selain itu teknologi pengolahan pasca panen terutama mesin pengering juga belum ada, sehingga hasil panen sering mengalami busuk karena tertimbun. Apalagi di musim hujan. “ Hasilnya dari lahan seluas 0,5 ha kalau pas harganya baik sudah bisa menguntungkan.
      Dengan hasil rata 2 ton sekali panen bila dibeli Rp 5 ribu per kilo sudah untung,” kata salah satau anggota LMDH dalam dialog itu. Sementara Meneg BUMN menyinggung keluasan tanam yang hanya 5 ha itu untuk bisa ditambah keluasannya sampai 50 – 100 ha. LMDH ketika ditantang menteri menyatakan kesanggupannya untuk menggarap. Read More?