8:02 PM |
Spektrofotometri Infra Merah |
Spektrofotometri
merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan
sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg
spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube.
Spektrum
Peresapan Inframerah suatu zat merupakan sifat fisika yang khas dan dapat
digunakan sebagai pengenal. Daerah inframerah dalam spektrum radiasi
elektromagnetik meliputi panjang gelombang antara 0,78 m, sesudai dengan 4000-1
cm sampai 667-1 cm, yaitu daerah yang paling banyak digunakan untuk
identifikasi. Selain natrium klorida digunakan juga kisi-kisi sebagai
monokromator.
Dasar
spektrofotometri Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa
yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola
yang saling terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar disamping ini. Jika
pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi
potensial dari sistim tersebut akan naik.
Dari
pembagian daerah spektrum elektromagnetik tersebut diatas, daerah panjang
gelombang yang digunakan pada alat spektrofotometer infra merah adalah pada
daerah infra merah pertengahan, yaitu pada panjang gelombang 2,5 – 50 µm atau
pada bilangan gelombang 4.000 – 200 cm-1. Satuan yang sering digunakan dalam
spektrofotometri infra merah adalah Bilangan Gelombang ( ) atau disebut juga
sebagai Kaiser.
Bila
ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik
berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi
total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari
pegas dan massa ( m1 dan m2 ) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki
oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan
vibrasi.
Dalam spektrofotometri infra merah panjang gelombang dan bilangan gelombang
adalah nilai yang digunakan untuk menunjukkan posisi dalam spektrum serapan.
Panjang gelombang biasanya diukur dalam mikron atau mikro meter ( µm ).
Sedangkan bilangan gelombang ( ) adalah frekwensi dibagi dengan kecepatan
cahaya, yaitu kebalikan dari panjang gelombang dalam satuan cm-1.
Atom-atom
di dalam suatu molekul tidak diam melainkan bervibrasi (bergetar). Energi dari
kebanyakan vibrasi molekul berhubungan dengan daerah infra merah. Vibrasi
molekul dapat dideteksi dan diukur pada spektrum infra merah. Bila radiasi
infra merah dilewatkan melalui suatu cuplikan, maka molekul-molekulnya dapat
menyerap (mengabsorbsi) energi dan terjadilah transisi diantara tingkat vibrasi
dasar (ground state) dan tingkat vibrasi tereksitasi (excited state).
Pengabsorbsian energi pada berbagai frekuensi dapat dideteksi oleh spektrometer
infra merah, yang memplot jumlah radiasi infra merah yang diteruskan melalui
cuplikan sebagai fungsi frekuensi (atau panjang gelombang) radiasi. Plot itu
disebut spektrum infra merah yang akan memberikan informasi penting tentang
gugus fungsional suatu molekul.
Maka
di dalam makalah ini nanti akan dijelaskan lebih lanjut tentang pengertian
infra merah, alat dan sistem kerja dan juga daerah-daerah sidik jari.
Spektrofotometer
adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel sebagai fungsi
panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri.
Spektrofotometri
dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang
lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sample diukur
pada berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk
menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.
Interaksi
Sinar Infra Merah Dengan Molekul
Dasar
Spektroskopi Infra Merah dikemukakan oleh Hooke dan didasarkan atas senyawa
yang terdiri atas dua atom atau diatom yang digambarkan dengan dua buah bola
yang saling terikat oleh pegas seperti tampak pada gambar disamping ini. Jika
pegas direntangkan atau ditekan pada jarak keseimbangan tersebut maka energi
potensial dari sistim tersebut akan naik.
Setiap
senyawa pada keadaan tertentu telah mempunyai tiga macam gerak, yaitu:
1.
Gerak Translasi, yaitu perpindahan dari satu titik ke titik lain.
2.
Gerak Rotasi, yaitu berputar pada porosnya, dan
3.
Gerak Vibrasi, yaitu bergetar pada tempatnya.
Bila
ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara terus menerus dan secara periodik
berubah dari energi kinetik ke energi potensial dan sebaiknya. Jumlah energi
total adalah sebanding dengan frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari
pegas dan massa ( m1 dan m2 ) dari dua atom yang terikat. Energi yang dimiliki
oleh sinar infra merah hanya cukup kuat untuk mengadakan perubahan vibrasi.
Perubahan
Energi Vibrasi
Atom-atom
di dalam molekul tidak dalam keadaan diam, tetapi biasanya terjadi peristiwa
vibrasi. Hal ini bergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang
menghubungkannya. Vibrasi molekul sangat khas untuk suatu molekul tertentu dan
biasanya disebut vibrasi finger print. Vibrasi molekul dapat digolongkan atas
dua golongan besar, yaitu :
1.
Vibrasi Regangan (Streching)
2.
Vibrasi Bengkokan (Bending)
1.
Vibrasi Regangan (Streching)
Dalam
vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang ikatan yang menghubungkannya sehingga
akan terjadi perubahan jarak antara keduanya, walaupun sudut ikatan tidak
berubah. Vibrasi regangan ada dua macam, yaitu:
Regangan
Simetri, unit struktur bergerak bersamaan dan searah dalam satu bidang datar.
Regangan
Asimetri, unit struktur bergerak bersamaan dan tidak searah tetapi masih dalam
satu bidang datar.
2.
Vibrasi Bengkokan (Bending)
Jika
sistim tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul yang lebih besar, maka
dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang mempengaruhi
osilasi atom atau molekul secara keseluruhan.
Vibrasi
bengkokan ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu :
a. Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur bergerak mengayun
asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
b. Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak
mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
c. Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak mengibas
keluar dari bidang datar.
d. Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit struktur berputar mengelilingi
ikatan yang menghubungkan dengan molekul induk dan berada di dalam bidang
datar.
e. Spektrum Infra Merah memetakan ribuan spektrum infra
merah dan menentukan panjang gelombang absorbsi masing-masing
gugus fungsi. Vibrasi suatu gugus fungsi spesifik pada bilangan gelombang
tertentu. Dari Tabel 2 diketahui bahwa vibrasi bengkokan C–H dari metilena
dalam cincin siklo pentana berada pada daerah bilangan gelombang 1455 cm-1.
Artinya jika suatu senyawa spektrum senyawa X menunjukkan pita absorbsi pada
bilangan gelombang tersebut tersebut maka dapat disimpulkan bahwa senyawa X
tersebut mengandung gugus siklo pentana.
f. Tabel. Serapan Khas Beberapa Gugus fungsi
Gugus
|
Jenis Senyawa
|
Daerah Serapan (cm-1)
|
C-H
|
2850-2960, 1350-1470
|
|
C-H
|
3020-3080, 675-870
|
|
C-H
|
3000-3100, 675-870
|
|
C-H
|
3300
|
|
C=C
|
Alkena
|
1640-1680
|
C=C
|
aromatik (cincin)
|
1500-1600
|
C-O
|
1080-1300
|
|
C=O
|
1690-1760
|
|
C-H
|
3300
|
|
O-H
|
3610-3640
|
|
O-H
|
alkohol, fenol (ikatan H)
|
2000-3600 (lebar)
|
O-H
|
asam karboksilat
|
3000-3600 (lebar)
|
N-H
|
3310-3500
|
Daerah jangkauan spektrum
Filter
fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750
nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV
(200-380 nm) maupun IR (> 750 nm).
Sumber
sinar
Sesuai
dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan sumber
sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan
sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.
Monokromator
Filter fotometere menggunakan filter
sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro digunakan kisi atau prisma yang daya
resolusinya lebih baik.
Detektor
- Filter
fotometer menggunakan detektor fotosel
- Spektrofotometer
menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.