10:34 PM |
Zat Additive |
Beberapa
bahan tambahan makanan telah dibahas pada bagian produk hewani.
Beberapa lagi yang diragukan kehalalannya (perlu diteliti lebih lanjut)
dapat dilihat di bagian bawah artikel ini. Keraguan akan kehalalan
bahan-bahan tersebut berasal dari kemungkinan bahwa bahan tambahan
tersebut berasal dari bahan hewani yang diharamkan atau minuman yang
memabukkan.
Nomor
yang menyertai nama bahan tersebut adalah kode yang berlaku di negara
Masyarakat Eropa, secara umum semua kode bahan tambahan makanan diawali
dengan E, kemudian digit pertama menunjukkan kelompoknya, apakah
pengawet, pengemulsi, antioksidan, dll. Dari daftar di bawah nanti
terlihat banyak sekali pangan olahan yang perlu diwaspadai kehalalannya
karena bahan tambahan makanannya yang masih perlu diteliti. Walaupun
demikian, kembali perlu ditegaskan, tidak berarti pasti haram karena
bahan-bahan pengganti yang halal juga sudah banyak dan pembuatannya
tidak harus melalui jalan yang dijelaskan dalam tabel, karena masih
mungkin ada berbagai alternatif lain.
Ada
satu jenis bahan tambahan makanan yang juga rawan kehalalannya
(beberapa), sayangnya bahan ini banyak dipakai pada makanan olahan,
bahan tambahan tersebut yaitu perisa (flavourings). Kekhawatiran ini disebabkan oleh karena beberapa hal, yaitu:
- pelarut yang digunakan di antaranya etanol dan gliserol,
- bahan dasar pembuatannya,
- asal bahan dasar yang digunakan.
Sebagai contoh, untuk menghasilkan flavor daging
diperlukan base yang dibuat dari hasil reaksi asam amino atau protein
hidrolisat, gula dan kadang-kadang lemak atau turunannya.
Selain itu, pada waktu formulasi untuk flavor ayam misalnya (sering digunakan untuk mie instan, sup ayam, kaldu ayam, produk chiki/snacks
(ekstrusi), dll), seringkali diperlukan lemak ayam, sehingga perlu
jelas dari mana asalnya. Contoh lain lagi, untuk flavor mentega
diperlukan bukan hanya bahan-bahan kimia tunggal pembentuk aroma
mentega, tetapi juga asam-asam lemak untuk membentuk rasa dan mouthfeel,
tentu saja perlu jelas dari mana asam lemaknya. Itu hanya dua contoh
saja, perlu disadari bahwa jenis flavor ini jumlahnya ratusan, terbuat
dari ribuan senyawa kimia bahan dasar, di samping pelarut, pengemulsi,
enkapsulan, penstabil, dan aditif lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana
repotnya mengaudit kehalalan bahan flavor ini, bukan pekerjaan
mudah dan kembali memerlukan keahlian dan bekal pengetahuan yang tinggi
di bidang ini, tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Daftar Bahan tambahan makanan yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya (syubhat) :
- Potasium nitrat (E252)
Dapat
dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Untuk pengawet, kuring,
mempertahankan warna daging. contoh pada Sosis, ham, Dutch Cheese
- L-(+)-asam tartarat (E334)
Kebanyakan
sebagai hasil samping industri wine.Sebagai antioksidan pemberi rasa
asam produk susu beku, jelly, bakery, minuman, tepung telur, wine, dll.
- Turunan-turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)
Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll
- Gliserol/gliserin (E422)
Hasil
samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat
berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut flavor, menjaga kelembaban
(humektan), plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju,
cake, desserts, dll
- Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436
Dapat
berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi,
penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan cake, donat,
produk susu: es krim, desserts beku; minuman, dll
- Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)
Dapat
dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol
dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi
tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin,
desserts, coklat, cake, puding
- Edible bone phosphate (E542)
Dibuat dari tulang hewan, Anti caking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
- Asam stearat
Dapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetikAnticacking agent
- L-sistein E920
Dapat
dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia.
Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan flavor daging.
Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa (flavor)
- Wine vinegar dan malt vinegar
Masing-masing dibuat dari wie dan bir. Sebagai pemberi flavor bumbu-bumbu, saus, salad
Referensi : Hansen dan Marsden, 1987. E for Additives. Thorsons, England.
sumber
http://formmit.org/halalicious/288-bahan-tambahan-makanan-food-additives.html